Minggu, 17 April 2011

Teori Produsen

1. TEORI PRODUKSI DENGAN SATU FAKTOR BERUBAH
Kegiatan memproduksi dalam jangka pendek dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin menurun/berkurang. Hukum ini menyatakan, pada permulanya, pada tahap awal dari proses produksi, penambahan seorang tenaga kerja akan meningkatkan produksi marjinal. Akan tetapi pada tahap berikutnnya, penambahan seunit (seorang) tenaga kerja akan menambah produksi marjinal pada kuantitas yang semakin berkurang sehingga pada akhirnya produksi marjinal adalah nol. Pada tahap berikutnya, produksi total akan merosot dan produksi marjinal adalah negatif.
Nilai produksi marjinal adalah tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Produksi marjinal (MP) dapat diketahui dari pembagian antara pertambahan produksi total dengan pertambahan tenaga kerja , atau dirumuskan sebagai berikut:
Besarnya produksi rata-rata, yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja dapat dihitung dengan persamaan berikut:
Dimana TP adalah produksi total dan L adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan.
Produksi dengan 1 variable berlaku hukum Diminishing Return(setiap menambah jumlah input maka output akan bertambah), akan tetapi penambahan input itu justru akan menurunkan penambahan output(hukum penambahan hasil yang semakin berkurang)

Diminishing Return untuk tanah bisa dihindari dengan cara extendsifikasi (penambahan areal tanah)





2. TEORI PRODUKSI DENGAN DUA FAKTOR BERUBAH
Dalam teori produksi dengan dua factor berubah ini, dimisalkan terdapat dua factor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Kita misalkan yang dapat diubah adalah tenga kerja dan modal. Misalkan pula bahwa kedua factor produksi ini dapat dipertukar-tukarkan penggunaannya; yaitu tenaga kerja meggantikan modal atau sebaliknya. Apabila dimisalkan pula harga tenaga kerja dan pembayaran per unit kepada factor modal diketahui, analisis tentang bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu dapat ditunjukkan.

1. Kurva Produksi Sama (Isoquant)
Isoquant adalah kurva yang menunjukkan gabungan dua factor produksi yang akan mewujudkan tingkat produksi yang sama.
Fungsi Isoquant : Q = TK.M (standar)

2. Garis Biaya Sama (Isocost)
Untuk menghemat biaya produksi dan memaksimalkan keuntungan, perusahaan harus meminimumkan biaya produksi. Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi perlulah dibuat garis biaya sama atau isocost. Garis ini menggambarkan gabungan factor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu.
Fungsi Isocost : C=Ptk.TK + PmM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar